Minggu, 21 Juni 2015

MENGEJAR IMPIAN

# Mengejar Impian
Aku (johan hans) setelah lulus kuliah seperti   artikel   yang pernah ku tulis sebelumnya aku bisa kuliah karena memperoleh beasiswa dari salah satu perusahaan perkebunan. Sejak April 2014 setelah menyelesaikan kuliah aku ditempatkan di Palembang dan bekerja di salah satu affiliansi perusahaan perkebunan yang telah memberikanku beasiswa. Tapi ntah kenapa aku merasa tidak betah, seperti buah simalakama disatu sisi aku harus menjalani ikatan dinas karena aku telah menerima beasiswa dari perusahaan dan disisi lain aku merasa tidak betah. Klo diukur dari segi penghasilan kurasa penghasilan ku terbilang lumayan. Iya gaji yang diberikan oleh perusahaan terbilang besar, tapi ntah kenapa aku tidak merasa betah. Mungkin bukan nilai rupiah itu yang aku kejar.
Apa???? Gila loe klo bukan untuk uang apalagi yang loe cari hans??? Ntahlah saat ini aku sedang bingung dengan apa yang harus aku lakukan.
Aku bekerja di tempat yang tidak sesuai dengan keinginanku. Mungkin badan ku di tempat kerja tapi pikiranku hanya sebagian saja yang berada ditempat kerja, selebihnya melayang ntah kemana. Aku selalu berpikir agar bisa lebih cepat mengakhiri semua ini dan memulai hidupku yang baru disuatu kota yang ku sebut kota impian. Karena aku selalu berpikir saat seseorang tidak bekerja sepenuh hati maka hasil yang diberikan tidak akan baik untuk dirinya sendiri dan tidak akan memberikan kontribusi yang lebih untuk perusahaan dan lingkungan tempatnya bekerja. Bagiku hidup dan bekerja di perkebunan itu tidak berbeda jauh seperti seekor burung yang hidup di sangkar emas ( cieilah dh kayak lagu lawas aja). Iya seperti burung dalam sangkar yang diberi segala kenyamanan hingga pada akhirnya si burung akan lupa bagaimana caranya terbang jauh dan akan kehilangan nalurinya sebagai makluk yang bebas yang bisa terbang sesuka hatinya pada akhirnya si burung tidak akan taw lagi indahnya dunia diluar sana. Bahkan yang lebih parahnya lagi siburung akan lupa bagaimana caranya mencari makan sendiri hingga suatu saat jika ia keluar dari sangkarnya ia tidak akan dapat bertahan hidup karena tidak bisa lagi terbang jauh dan tidak taw bagaimana mencari makan sendiri. Itulah yang selama ini aku takutkan, takut terjebak pada kondisi dimana hidup seperti burung dalam sangkar. Tapi dilain sisi aku harus menjalani ikatan dinasku selama 5 tahun karena aku sudah diberi beasiswa selama 4 tahun oleh perusahaan tsb.

# Kota Impian
Kota impian iya kota impian ku adalah suatu kota yang nyaman dan menurutku adalah kota dimana aku bisa mengembangkan potensiku, kota yang mungkin bagi setiap orang yang pernah mengunjungin nya akan berpikir untuk kembali lagi ke kota itu, ntah hanya sekedar berlibur ataupun menetap. Kota itu adalah Jogjakarta iya kota impian ku itu adalah Jogjakarta kota dimana aku menempuh pendidikan disalah satu perguruan tinggi yang tidak begitu terkenal dan letaknya di pinggiran kota. Tapi aku tetap akan bangga dengan kampus hijau ku itu (INSTIPER) di sanalah aku mendapatkan gelar sarjana ku dan mulai mencintai kota Jogjakarta, kota dengan sejuta pesonanya. Kota dimana banyak pemuda dari hampir seluruh suku bangsa yang ada di Indonesia mengenyam pendidikan, kota dengan beragam julukan, kota yang benar- benar istimewah, kota yang memberikan rasa damai dan nyaman bagi siapa saja yang pernah singgah.
Akhirnya aku memutuskan hanya akan bekerja selama 2 tahun dan akan kembali ke Jogjakarta untuk mengejar impianku dengan resiko aku harus membayar pinalti karena tidak menyelesaikan ikatan dinas. Tetapi yang aku taw  semua orang punya pilihan hidupnya sendiri dan inilah pilihanku. Jogjakarta aku akan kembali untuk mengejar impianku di sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

loading...